Jumat, 10 Oktober 2008




PAGUYUBAN SILATROH JATI KEMBANG PUSAT BLORA

I. PENGERTIAN PAGUYUBAN SILATROH JATI KEMBANG

Sesungguhnya perkataan SILAT ROH JATI KEMBANG merupakan kependekan dari SISTEM LATIHAN ROHANI JALMA TINITAH KUDU ELING MLAKU BECIK APIK NGALAH, yang artinya :

-Sistem latihan rohani : Suatu tuntunan untuk melatih dan meningkatkan kualitas roh atau kesadaran manusia

-Jalma tinitah : manusia sebagai ciptaan Tuhan YME

- Kudu : wajib

-Eling : sadar, kesadaran, daya hidup yang sadar atau roh

-Mlaku : laku/melakukan, usaha/ berusaha

-Becik apik ngalah : berusaha ngalah

Ngalah = Nga dan lah

Nga = Pergi ke, bersatu, ajakan/ anjuran untuk mendekat

Lah = Allah, Tuhan Yang Maha Esa

Ngalah = Mendekatkan dan berserah diri serta kembali bersatu dalam kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Esa

Jadi SILATROH JATI KEMBANG berarti : Tuntutan atau cara melatih segi / aspek rohani yang wajib diusahakan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, menyadari keberadaan Tuhan di dalam dirinya dan berusaha ngalah, yang selanjutnya mendekatkan dan berserah diri, bersatu dalam kehendak Sang Maha Pencipta yaitu Tuhan YME.

Dijiwai oleh pengertian tersebut di atas, Paguyuban SILATROH JATI KEMBANG didirikan untuk menjadi wadah / tempat bersama bagi mereka yang bersedia untuk menghayati dan mewujudkannya alam bentuk persatuan yang dijiwai hidup guyub rukun dan bersatu.

Pada dasarnya, hakekat tata hidup Paguyuban SILATROH JATI KEMBANG adalah :

a. Suatu usaha lahir untuk menciptakan suasana hidup guyub rukun, bersatu berdasarkan rasa kekeluargaan dengan pengamalan rasa cinta kasih, peri kemanusiaan dan budi pekerti luhur antara para warga dan masyarakat luas

b. Suatu usaha batin, untuk mendekatkan dan berserah diri serta kembali bersatu dalam kehendak Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pusat hidup atau asal dan tujuan hidup

Sehubungan dengan manusia itu “Ya Rohani Ya Jasmani” / “Ya Roh Ya Wadag” titik pusat dan penekanan tuntunan SILATROH JATI KEMBANG adalah kerohanian sebagai segi / aspek rohani manusia dan yang berhubungan dengan roh atau kesadaran dan tingkat kesadaran di alam-alam kesadaran yang berada “di atas” dan “di balik” dunia jasmani. Namun sebagai persiapan dan dasar-dasar keseimbangan dilakukan juga usaha penempaan diri dengan latihan kejasmanian dalam bentuk gerak badan, pencak silat, olah napas tenaga dalam dan latihan kerohanian / ke-Tuhanan sebagai inti ajarannya.

Paguyuban SILATROH JATI KEMBANG berazaskan Pancasila dengan mengutamakan hidup rukun yang nyata, diliputi oleh rasa kekeluargaan yang mendalam, tanpa membedakan kedudukan, golongan, ras, suku, bangsa, agama atau kepercayaan apapun.

Paguyuban SILATROH JATI KEMBANG bertujuan :

1. Memberi bimbingan kejasmanian dalam bentuk gerak badan, pencak silat dan olah napas tenaga dalam sebagai persiapan dan dasar-dasar keseimbangan untuk mencapai tuntutan kerohanian / ketuhanan yang lebih mendalam

2. Membimbing warganya agar mempunyai pengertian benar, kepercayaan benar, sebagai sarana mendekat dan berserah diri dengan kebenaran yaitu Tuhan YME seperti yang dimaksud dalam pembukaan Anggaran Dasar Paguyuban SILATROH JATI KEMBANG

3. Meningkatkan peran serta warga dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

II. ASAL USUL DAN PERKEMBANGAN

Paguyuban SILATROH JATI KEMBANG didirikan oleh Purwadi Setyanto, pada hari Jum’at Pon tanggal 5 November 1993 di Blora Jawa Tengah. Purwadi Setyanto dilahirkan di Blora, sebuah daerah yang dikelilingi oleh hutan jati.

Pada tahun 1988, dia mendaki Gunung Merapi. Di atas Puncak Gunung Merapi, selain menikmati pemandangan yang gersang dan berbatu, angin sepoi-sepoi dan sinar matahari yang hangat, sekitar pukul 05.30 pagi dia bermeditasi. Dalam meditasinya, dia menerima suatu “bisikan hati” dan seolah ada suara yang berkata “CIK LAH”. Untuk memastikan apakah “bisikan hati” tersebut bukan berasal dari kekuatan khayalan, maka kurang lebih 5 tahun, ia berusaha mencari, menghayati dan menyelami makna bisikan hati “CIK LAH” itu.

Pada tahun 1993, dia ingin membagi dan mengajak orang lain bersama-sama belajar tentang kerohanian, untuk itu bisikan hati “CIK LAH” ini dijadikan dasar dan tujuan terbentuknya paguyuban silat roh jati kembang.

Tidak ada yang istimewa di dalam ajaran tuntunan Silat Roh Jati Kembang. Sangat sederhana, mudah dimengerti dan masih berada dalam jangkauan pencapaian semua orang. Bisikan hati “CIK LAH” ini, sebenarnya sangat akrab di mulut dan telinga masyarakat daerah Blora pada jaman dulu. “CIK LAH” mempunyai maksud “BECIK APIK NGALAH”.

“Becik Apik Ngalah” berarti lebih baik ngalah. Sedangkan ngalah mempunyai 2 (dua) arti :

1. Tidak menang-menangan karena yang paling menang adalah Allah (Tuhan YME) sendiri. Di sini dituntut untuk rendah hati dan menghormati orang lain serta pasrah, selalu banyak bersyukur kepada Allah (Tuhan YME). Berani kalah untuk kebaikan bersama. Mengalah untuk mencapai kemenangan, kemenangan dalam melawan khayalan atau kekuatan jahat.

2. NGALAH, terdiri dari NGA dan LAH.

NGA berarti mendekatkan diri, menuju ke, arah yang dituju (bahasa jawa : ngalor, pergi ke lor/utara. Ngulon, pergi ke kulon / barat)/

LAH berarti Allah (Tuhan YME)

Ngalah berarti lebih baik (seharusnya) manusia selalu mendekatkan diri, kembali bersatu dengan kehendak Allah yaitu Tuhan YME.

Dalam perkembangannya, peminat yang ingin mempelajari Silat Roh Jati Kembang semakin hari semakin bertambah. Tua muda, pria wanita, dari status sosial dan pendidikan yang berbeda, yang semua berhak mempelajari dan memperoleh manfaatnya tanpa perbedaan.

Tingkat pemahaman dan keadaan fisik serta umur yang berbeda dari manusia, maka dalam mempelajari tuntutan Silat Roh Jati Kembang dibagi dalam (tiga) tahap/tingkatan yaitu :

TAHAP I : PENCAK SILAT (JATI BERSEMI)

a. Persiapan

Pengenalan cara berkonsentrasi dan berlatih dasar-dasar meditasi. Menata/melatih badan (tubuh) sebagai aspek jasmani manusia dan menata aspek batin sebagai persiapan mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Melatih dan mempraktekkan Meditasi “Cinta Kasih Semesta” sebagai bekal mendampingi tahap/tingkat yang lebih dalam.

b. Pencak Silat 12 Jurus

1. Tunas bersemi, 12 sikap/gerakan

2. Cabang mengembang, 12 sikap / gerakan

3. Ranting-ranting kering, 12 sikap / gerakan

4. Batang bergoyang, 12 sikap / gerakan

5. Akar bergetar, 12 sikap / gerakan

6. Ayunan batang rebah, 12 sikap / gerakan

7. Daun merimbung, 12 sikap / gerakan

8. Dahan melepas daun, 12 sikap / gerakan

9. Akar-dahan bertautan, 12 sikap / gerakan

10. Akar menjalar, 12 sikap / gerakan

11. Batang bercabang, 12 sikap / gerakan

12. Topan menggoyang dahan, 12 sikap / gerakan

c. Silat Napas Tenaga Dalam

- Berlatih dan menguasai dasar-dasar Silat Napas Sandi Daya

- Berlatih dan menguasai dasar-dasar Silat Napas Sandi cahya (Sandi Cahaya)

d. Keseimbangan Aspek Lahir & Batin

Pembenahan kebutuhan/segi materi (duniawi), penataan diri. Di tata bersama-sama, dibantu memecahkan problem pribadi oleh penuntun, sehingga mencapai tingkat “aman” atau seimbang agar mampu mendalamli kerohanian dengan tenang.

Atas ijin dan kehendak Tuhan, mampu menolong diri sendiri dan menolong orang lain.

Menyelaraskan diri dengan orang lain dan menyelaraskan diri dengan (kehendak) Tuhan.

e. Pengesahan

Peresmian warga baru, yang berarti sudah resmi, sah, dan siap menjadi warga Paguyuban Silat Roh Jati Kembang

TAHAP II : SILAT NAPAS TENAGA DALAM (JATI MERIMBUN)

- Praktek mengamalkan/menyebarluaskan Silat Napas Sandi Daya Sandi Cahya.

- Penurunan “Kunci” Ilmu Silat Napas Sandi Daya Sandi Cahya (Wejangan Khusus dan Pribadi)

TAHAP III : NGELMU SUROTEGES (Suroh Temurose Gesang Sejati)

Meraih dan merasakan hidup baru yang selalu dijaga setiap saat dengan sikap dan laku MENGALAH.

a. JATI BERGUGURAN (Pelepasan)

Melepas, membuang, tidak terikat kepada apa yang ada, apa yang sudah dipelajari dari tahap I dan II

Ilmu ANTI BISA

Menyadari bahwa kita tidak memiliki kekuatan apa-apa, tidak mampu berbuat apa-apa, tidak bisa menjadi perantara / alat / jalan apa-apa SELAMA Tuhan tidak menghendaki-Nya

b. JATI KEMBANG (Wejangan Ngalah)

Penghayatan disiplin kerohanian Jati Kembang dan wejangan tentang “Ngalah”

c. PAYUNG AGUNG

Bekal untuk menghadapi / menjelang kematian secara fisik (Perang Baratayuda Jaya Binangun)

d. PAMBUKO AKHIR

Jati Kusumo Jati Swara (Anak sejati / Sabda Sejati)

(Wejangan Khusus dan Pribadi)

e. PANUNGGALAN LUHUR



Untuk mengetahui lebih lanjut, dapat melayangkan pertanyaan/konsultasi via pos
Kepada Purwadi Setyanto (Mas Pur) & Prih Hariyanto, SE dengan alamat sekretariat Paguyuban Silat Roh Jati Kembang Pusat Blora:
Jalan Agil Kusumodiyo III/8 Blora, Jawa Tengah, Indonesia.
email:
jatikembang@gmail.com

8 komentar:

eka mengatakan...

Kalo konsultasinya lewat pos apa ga kelamaan tu? kasih alamat email donk..

zahrarros mengatakan...

selamat, kuingin ada lilin yang dapat menerangi diriku sendiri dan atau kalau mungkin orang lain, walau kecil sekalipun, semoga berkembang di jaman yang lagi berkembang. amin

Ngglambyar-gejedug mengatakan...

Koq blm ada tambahan2 lagi..??

Silat Roh Jati Kembang mengatakan...

Jatikembang kita usahaan tidak banyak teori,tapi langsung praktek.
Lewat tuntunan langsung,diskusi, Sehingga yang berminat harap langsung menemui pengurus pusat Blora..

Unknown mengatakan...

Semoga bunga teratai hati rohani kita selamanya mekar di bawah sinar menerangi dari "JatiKembang"

May the lotus flowers of our spiritual hearts forever blossom under the illuminating rays of the "JatiKembang"

Unknown mengatakan...

Yang komentar ataupun yang hanya sekedar membaca...semoga damai selalu, ceria .....dan tetap dalam posisi "mengalah" yaitu mendekatkan diri kepada Allah. tidak menang menangan karena yang menang (Wenang) hanya Tuhan Yang Maha Esa,....Yang Maha Menang, Yang Maha Wenang........

HOREN mengatakan...

alamat Paguyuban Silat Roh Jati Kembang di mana ya...??
Kalo ada saya kasih nomer HP guru silatnya...
saya minat untuk ikut , rumah saya di Blora.
tolong saya dikasih tahu alamatnya dan nomer HP gurunya ...
>>> SMS ke 085 641 254 773 {Okim}

ANDY PRASETYA ENTREPRENEUR MUDA mengatakan...

Apakah Silatroh Jati Kembang masih ajtif pak?